Ya, sudahkah kita berbuat untuk Islam?
Sebuah tanya yang patut kita kemukakan. Bukan untuk siapa-siapa. Tapi
pertanyaan itu kita tujukan untuk kita sendiri, yang alhamdulillah telah
diberikan nikmat yang tak ternilai harganya berupa hidayah dan taufiq.
Kita yang mengaku beragama Islam, yang meyakini bahwa Allah Subhanahu wata’ala adalah satu-satunya sesembahan yang haq untuk disembah dan kita juga yakin bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Rasulullah dan Nabi kita, maka sungguh tidak tahu diri jika kita tidak tahu apa yang harus kita perbuat untuk Islam!
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim,
apapun profesi kita, siapapun diri kita, dimanapun kita berada,
pertanyaan di atas senantiasa harus tertanam dalam diri kita, untuk
kemudian kita realisasikan jawabannya, semampu kita.
Syeikh Abdul Malik bin Muhammad al Qasim dalam sebuah risalahnya yang kecil namun sarat manfaat, yang berjudul Kaifa Akhdimul Islama
(Bagaimana Saya Berkhidmah untuk Islam), beliau memberikan nasehat
penting bagi kita, agar kita bisa bersama orang-orang yang berjalan di
jalan Allah Subhanahu wata’ala. Tanpa mengurangi atau menambahi, marilah kita ikuti dengan seksama dan kita renungkan, kemudian kita amalkan bersama.
- Anda bisa berbuat untuk Islam, bila tekad dan niat anda benar maka Allah Ta’ala akan memberkahi sesuatu perbuatan yang betul-betul ikhlas mencari ridha-Nya walaupun sedikit. Keikhlasan bila sudah menyatu dengan ketaatan walaupun kecil atau sedikit menurut kacamata pelakunya, namun bila ia ikhlas karena Allah Ta’ala, maka keikhlasan dan penghambaannya kepada Allah akan sempurna, dan Allah akan mengampuni dosa-dosa besarnya, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits “bithaqah”.
- Anda berkhidmah untuk Islam, jika anda tahu jalan, lalu berjalan di atasnya. Jalan yang lurus adalah menempuh jalan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam berdakwah dengan memilik sifat sabar, lemah lembut dan menyayangi manusia, karena mereka adalah orang-orang yang sakit dikarenakan maksiat dan dosa.
- Anda berkhidmah untuk Islam, bila anda memanfaatkan segala macam kesempatan dan keadaan yang tersedia. Ini merupakan nikmat yang sangat besar. Semua sarana boleh dipergunakan, kecuali yang telah diharamkan oleh Allah Ta’ala. Kita manfaatkan semua sarana yang dibolehkan oleh syari’at berdasarkan dalil-dalil syar’i serta adab-adabnya.
- Anda berbakti untuk Islam, jika anda mengutamakan kepentingan Islam dari kepentingan jiwa dan harta anda. Berkhidmah untuk Islam artinya, perjuangan anda dengan memberikan sesuatu yang mahal dan berharga, seperti: harta, tenaga, waktu, pikiran, dan lainnya. Tidakkah anda melihat orang yang hobi olah raga (sepak bola) misalkan, bagaimana dia menghabiskan segala kemampuan dan waktu serta hartanya untuk yang dicintainya! Anda harusnya lebih banyak berkorban daripada orang tersebut, dan jangan ragu-ragu.
- Berbuat untuk Islam, bila anda menempuh jalan para ulama, para da’i dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Maka anda harus memiliki kesabaran, tahan sakit dan lelah. Karena anda sedang melaksanakan suatu ibadah yang sangat agung yaitu mengemban tugas para nabi, rasul dan orang-orang yang berjalan di atas manhaj mereka.
- Berkhidmah untuk Islam, jika anda menjahui sifat malas, lemah dan pengecut. Karena agama Islam adalah agama kekuatan, keberanian dan selalu maju, dan tidak ada yang menghambat dakwah melainkan sifat loyo, malas, bertindak gegabah dan bodoh.
- Anda bisa berbuat untuk Islam, bila selalu menghubungkan hati anda dengan Allah, dan selalu memperbanyak do’a, istighfar, dan kontinyu dalam membaca al-Qur’an. Karena tidak ada cara yang lebih baik untuk menyinarkan dan membersihkan hati dan ruh, dan mampu selalu bekrja, tidak kenal lelah dan bosan, melainkan dengan berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan keta’atan dan Sunnah.
- Anda berbuat untuk Islam, bila anda memiliki hubungan baik dengan para ulama, yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan agama ini, karena bejalan di bawah bimbingan ilmu dan arahan mereka, merupakan suatu kebaikan yang agung dan manfaat yang banyak.
- Berbakti untuk Islam, jika anda mampu memenej waktu harian, mingguan, bulanan, dan tahunan anda. Karena ada amalan-amalan yang dapat diselesaikan dalam sehari, seminggu, sebulan dan setahun. Contoh jadwal harian, misalnya mendakwahi orang yang biasa anda lihat setiap hari. Jadwal mingguan, misalnya mendakwahi orang yang anda temui seminggu sekali. Jadwal bulanan misalnya, berkumpulnya keluarga setiap bulan, dan jadwal tahunan misalnya, seperti pertemuan akbar setiap tahun sekali atau pergi haji dan umrah. Dan begitu seterusnya.
- Anda bisa berbuat untuk Islam, bila anda mempersembahkan sebagian keinginan, waktu, pikiran dan harta anda untuk Islam. Sehingga Islam menjadi sesuatu yang diperjuangkan, dan menjadi kebiasaan anda; berbuat, berjalan, berpikir, dan berjuang serta duduk hanya untuk Islam.
- Anda berbuat untuk Islam, bila setiap anda menemukan pintu-pintu kebaikan, anda bergegas menuju pintu tersebut untuk berbuat, memberikan andil untuk Islam dan tidak ragu-ragu serta tidak menunda-nundanya.
Semoga uraian singkat di atas, bisa
sedikit mengembalikan kesadaran kita akan arti keIslaman. Tuntutan
sekaligus keutamaan yang Allah berikan kepada kita, hamba-Nya, sudah
selayaknya dan seharusnya kita laksanakan. Karena pasti, Allah Subhanahu
wata’ala akan memberikan balasan yang jauh lebih baik dan lebih banyak
dari apa yang telah kita berikan untuk agama-Nya.
Washallallahu ‘alaihi wasallam
(Disarikan dari risalah “Kaifa Akhdimul Islama?”, oleh Qasim Atha. S.Pd.I)